- Umumnya manusia ketika mengalami kesulitan, kesusahan, dan kesempitan rizki ia ceritakan pada orang-orang disekitarnya dan sambat-sambat kepada mereka, tetapi ketika mendapat kenikmatan kebanyanya diam dan melupakan orang-orang disekitarnya. Begitulah watak manusia. Dalam sebuah hadist dijelaskan: “Tahadus bini’mah (bercerita tentang kenikmatan) termasuk syukur, meninggalkannya pertanda kufur. Barangsiapa tidak bersyukur pada perkara yang kecil pertanda tidak bersyukur pada perkara yang besar. Barangsiapa tidak bersyukur kepada sesama manusia, pertanda tidak bersyukur kepada Alloh” (HR.Baihaqi, Mukhtarol Ahadist, hal:72)
Iklan